Wednesday, 27 July 2016

Mind Mapping Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar

Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar
Tahapan pelaksanaan Penerapan Model Mind Mapping yang dikemukakan oleh Anastasya (2014) yaitu terdiri dari empat komponen utama yakni mempelajari konsep materi, menentukan ide-ide pokok, membuat peta pikiran, dan presentasi. Dalam penelitian ini pelaksanaan mind map meliputi siswa mempelajari konsep materi pelajaran dan memahaminya secara keseluruhan sehingga dapat menumbuhkan ketekunan dalam belajar, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Kemudian siswa menentukan ide-ide pokok, dalam kegiatan ini siswa aktif menemukan dan memilih kata-kata kunci atau istilah penting dari suatu materi pelajaran yang telah dipelajari sehingga dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam mencari dan memecahkan masalah. Selanjutnya membuat atau menyusun peta pikiran, setelah siswa menemukan seluruh kata-kata kunci atau istilah penting dari suatu materi pelajaran yang telah dipelajari, kemudian siswa menyusun kata kunci tersebut menjadi suatu struktur peta pikiran yang paling mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Mempresentasikan yang dimaksud adalah aktifitas siswa dalam menjelaskan materi yang telah dipelajari, serta menuangkan ide peta pikirannya di depan kelas guna mengkomunikasikan kepada siswa lain dan pada akhirnya ada kesempatan bagi siswa untuk mempertahankan dan mempertanggungjawabkan pendapatnya. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping yang diterapkan di SMA Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi pada Kelas X dapat dikatakan berjalan dengan baik dikarenakan terjadi proses timbal balik antara guru maupun siswa pada saat penerapan Model Mind Mapping. Proses timbal balik yang terjadi antara guru maupun siswa dalam pembelajaran adalah berupa respon. Hal ini dibuktikan dengan 1) Siswa sangat antusias terhadap model pembelajaran Mind Mapping meskipun awalnya mereka terlihat masih begitu awam karena belum terbiasa menggunakan model pembelajaran tersebut, 2) Guru berusaha memahami dan belajar mengenai model pembelajaran Mind Mapping meliputi tahap-tahap dan karakteristik model pembelajaran tersebut dibanding model pembelajaran lain, 3) Adanya kerjasama yang baik antara guru dan siswa untuk saling belajar dan memperbaiki kesalahan-kesalahan. Seperti yang dijelaskan oleh Sunarto (2008:232) bahwa dalam proses belajar juga terdapat proses timbal balik antara guru yang mengajar dan siswa yang sedang belajar. Sehingga didapatkan komunikasi dua arah, antara guru maupun siswa. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dibangun guru meningkatkan daya pikir siswa agar lebih kritis dalam menanggapi suatu permasalahan dan dapat memecahkannya. Peningkatan tersebut dikarenakan 1) Guru berusaha menjelaskan kembali model pembelajaran yang diterapkan agar siswa lebih memahami. 2) Siswa lebih semangat dalam penerapan model pembelajaran tersebut karena siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran tersebut. Hal ini sudah sesuai dengan teori Sunarto (2008:232) bahwa proses belajar adalah suatu dasar yang fundamental dalam penyesuaian diri karena melalui belajar ini akan berkembang pola-pola respon yang akan membentuk kepribadian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model Mind Mapping pada mata pelajaran ekonomi di Kelas X sudah berjalan dengan baik dan sesuai. Pokok Bahasan Permintaan dan Penawaran dapat dipelajari melalui Mind Mapping Pokok bahasan permintaan dan penawaran dapat dipelajari melalui Mind Mapping dapat dibuktikan dengan peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa. Kreativitas siswa dalam membuat mind map dapat terlihat diantaranya melalui 1) Kefasihan, melepaskan ide-ide baru yang kreatif dengan mudah dan cepat. 2) Fleksibilitas, melihat sesuatu dari sudut pandang lain dan mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang yang berlawanan. Menggunakan bagian penting mind mapping yakni central topic atau topik sentral, main topic, cabang, kata kunci, gambar, dan warna. 3) Orisinalitas, menghasilkan ide-ide yang unik, tidak biasa, dan eksentrik (Buzan, 2013:94). Sedangkan dalam penelitian ini kreativitas dalam membuat mind map dibuktikan dengan siswa yang semakin antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa dapat mengeluarkan ide-ide yang kreatif dan unik, siswa juga lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya melalui presentasi di kelas.

Tuesday, 26 July 2016

Kajian tentang Belajar dan Pembelajaran Kooperatif

A.    Belajar dan Pembelajaran
    Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Menurut Johnson & Johnson (Ibrahim, 2000:72) menyebutkan bahwa belajar berdasarkan pengalaman, dimana pengalaman sendiri memberi sumbangan berupa wawasan, pemahaman, dan teknik-teknik yang sulit untuk dipaparkan kepada seseorang yang tidak memiliki pengalaman serupa. Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan manusia dan sekaligus mengembangkan dirinya, manusia telah melakukan kegiatan belajar sejak dilahirkan (Darsono, 2000:4).
    Pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah arah yang lebih baik. Pembelajaran yang baik menurut aliran Gestalt yaitu suatu usaha untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengorganisasikannya (mengatur) menjadi suatu pola bermakna (Darsono, 2000:11). Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan efektif bila seluruh komponen yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan salah satu komponennya adalah guru. Peran guru dalam pembelajaran sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diantaranya yaitu:
1. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis, sikap guru yang penuh perhatian dan mampu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan merupakan implikasi dari prinsip kesiapan ini.
2. Motivasi
Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif, saat orang melakukan suatu aktifitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.
3. Keaktifan Siswa
Yang melakukan kegiatan belajar adalah siswa. Dengan bantuan guru siswa mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya seyogyanya guru menbelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betul-betul terwujud (Dimyati & Mudjiono, 2009:15).

B.    Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling membantu untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Pembelajaran ini secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa. Sebagaimana pendekatan lain yang digunakan dalam pembelajaran, guru diharapkan mampu menemukan cara untuk memenuhi berbagai kebutuhan siswa (Nurhadi & Senduk, 2009: 61). Oleh karena itu, kooperatif ini juga memberikan kesempatan pada kelompok dengan latar belakang anggota kelompok yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim (2000:6) adalah sebagai berikut:
a.    Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya
b.    Kelompok dibentuk dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah
c.    Apabila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, agama, etnis dan jenis kelamin yang berbeda
d.    Pembelajaran lebih berorientasi pada kelompok daripada individu
Dalam pembelajaran kooperatif ada enam langkah atau tahapan yang pelaksanaannya bervariasi tergantung pada pendekatan atau model yang digunakan. Enam langkah dapat dilihat dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1 Langkah-Langkah pembelajaran Kooperatif

Fase
Tindakan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk belajar

Fase 2
Menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok-kelompok belajar dan membantu kelompok melakukan transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka 
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajarnya
Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara menghargai baik maupun hasil belajar individu dan kelompok
(Ibrahim, 2000:10)

Menurut Roger dan Davidson (Lie, 2008:30) ada lima komponen dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
1.    Saling ketergantungan positif (positive interdependence). Siswa harus merasa bahwa mereka saling tergantung secara positif dan saling terikat antara sesama anggota kclompok. Dengan kata lain bahwa kcbcrhasilan individu tergantung pada keberhasilan kelompok.
2.    Akuntabilitas individu (individual accountability). Tanggung jawab individu adalah rasa tanggungjawab masing-masing siswa dalam kelompok agar dapat menyumbang, mendukung, dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi pelajaran dan juga untuk meningkatkan hasil belajar.
3.    Interaksi tatap muka (face to face interaction). Hasil belajar yang terbaik dapat diperoleh dengan cara komuikasi antar siswa. Oleh karena itu, para siswa perlu berinteraksi secara fisik maupun secara verbal diantara siswa.
4.    Keterampilan menjalin hubungan antar anggota kelompok (interpersonal and small group skill). Keterampilan sosial ini sangat penting dalam pcmbelajaran kooperatif dan siswa dimotivasi untuk menggunakan keterampilan berinteraksi dalam kelompok secara tepat sebagai bagian dari 
proses belajar.
5.    Proses kelompok (group-processing), adalah cara kelompok dalam mencapai keefektifan kerja mereka. Kelompok mengevaluasi tindakan yang dapat dilanjutkan atau yang perlu diubah.

Peranan Pendidikan dalam Kehidupan

    Pendidikan merupakan usaha sadar, terstruktur dan terencana yang dijadikan sebagai media dalam menumbuhkembangkan kemampuan dan kepribadian setiap insan menuju ke arah kedewasaan, ke arah yang lebih baik. Oleh karenanya, pendidikan senantiasa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan yang harus tetap dibangun, diperbaiki, dan dikembangkan agar manusia dapat menghadapi segala perubahan dan permasalahan di lingkungan sekitarnya. Berhasil tidaknya pendidikan di suatu Negara, bergantung pada proses yang dijalankan. Sejak kemerdekaan,, bangsa Indonesia telah gencar memproklamirkan pendidikan sebagai tujuan utama bagi kehidupan berbangsa dan bernegara seperti yang telah diamanatkan di dalam UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Demi mewujudkannya, hingga kini pemerintah Indonesia khususnya KEMENDIKBUD sebagai instansi yang berwenang dalam mengatur roda pendidikan, terus menerus melakukan perbaikan agar tujuannya dapat tercapai, baik dari segi kurikulum maupun proses pembelajaran.
    Kurikulum merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup  kegiatan dan pengalaman agar pembelajaran dapat terselenggara dengan baik (Hamalik, 2008: 1). Pembelajaran senantiasa berpedoman pada kurikulum tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang berbeda namun erat kaitannya antara satu dengan yang lainnya. Sekolah menjadi pelaksana proses pembelajaran yang paling dominan di dalam menentukan suksesnya pendidikan. Proses pembelajaran di lingkungan sekolah (pendidikan formal) melibatkan berbagai komponen. Diantaranya yaitu pendidik (guru), peserta didik (siswa),
kurikulum, metode pembelajaran, evaluasi, dan lingkungan. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka proses pembelajaran dianggap kurang berhasil.
    Pendidikan menurut UNESCO, meliputi empat pilar, yaitu: "learning to know, learning to do, learning to be", dan "learning to live together". Belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam prosesnya bertujuan agar dapat mengetahui suatu informasi yang bermanfaat, dan membedakan mana yang baik dan buruk terhadap lingkungan. Belajar untuk bisa melakukan sesuatu (learning to do), dimana proses belajar bertujuan agar seseorang nantinya dapat mengaktualisasikan ketarampilan, bakat dan minatnya sehingga membawa manfaat bagi kehidupan. Belajar menjadi diri sendiri (learning to be) yang diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat. Belajar untuk hidup berdampingan (learning to live together), dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari proses pendidikan dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan bekal dalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live together).
 Guru dan siswa menjadi subjek pendidikan yang sangat menentukan dalam konteks pengembangan di sekolah. Sebaik apapun kurikulum yang diterapkan, jika motivasi guru dan siswa masih kurang maka proses pembelajaran seperti yang diharapkan akan sulit terealisasikan. Hamalik (2008:161) menyebutkan terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu: 1. Mendorong timbulnya kelakuan dan perbuatan; 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah; 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Maka dari itu, dengan adanya motivasi, tentunya baik guru maupun murid dapat mencapai keberhasilan di dalam pembelajaran.
Guru sendiri menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan dengan siswa. Untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran para guru harus memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan metode mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif (Hamalik, 2008:38). Oleh karena itu, guru dipandang sebagai agen moderenisasi dalam segala bidang. Usaha utama yang dapat dilakukan oleh guru adalah melalui program pendidikan
bagi para siswa. Berdasarkan pendapat tersebut kualitas pengajaran selalu terkait dengan penggunaan model pembelajaran secara optimal, ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang baik setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan strategi pengorganisasian yang tepat dan selanjutya disampaikan kepada siswa dengan strategi yang tepat pula (Prayekti, 2006:2).
Dewasa ini telah dikembangkan suatu pendekatan pembelajaran kooperatif untuk menghasilkan tujuan belajar yang baik. Menurut Suherman, dkk (2001:218) dengan pembelajaran kooperatif siswa akan termotivasi untuk belajar dengan baik, siap dengan pekerjaannya, penuh perhatian selama kegiatan pembelajaran berlangsung, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Diharapkan dengan pembelajaran kooperatif akan ada peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran karena adanya susasana kekeluargaan dalam belajar. Dengan suasana yang demikian itu, siswa tidak lagi merasa malu atau kurang percaya diri dalam belajar.

Monday, 18 July 2016

RPP Ekonomi Kelas XI



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

     
Satuan Pendidikan      : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran            : Ekonomi
Kelas / Semester          : XI IPA (Peminatan)/Genap
Materi Pokok              : Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
Alokasi Waktu            : 2 X 45 Menit
Pertemuan                   : 1-2

A.   KOMPETENSI  INTI (KI)
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi   atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,  serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1.       Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat
1.2.       Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku ekonomi
2.1.       Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia
2.2.       Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,  tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku ekonomi
3.6.   Menganalisis Pengertian,Tujuan dan Metode Perhitungan Indeks Harga Konsumen
4.6.   Menganalisis Pengertian, Penyebab,Jenis, Perhitungan, dampak dan cara mengatasi inflasi serta Permintaan Uang dan Jumlah uang yang beredar

Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1.      Mengamalkan ajaran agama dalam konsep pembangunan ekonomi, petumbuhan ekonomi, permasalahan dan cara mengatasinya
1.1.2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
2.1.1.      Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia
2.1.2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,  tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku ekonomi
3.6.1        Menjelaskan Pengertian Indeks Harga Konsumen
3.6.2        Menyebutkan Tujuan Perhitungan Indeks Harga Konsumen
3.6.3        Menjelaskan metode perhitungan Indeks Harga Konsumen
4.6.1        Menjelaskan pengertian inflasi
4.6.2        Menyebutkan penyebab terjadinya inflasi
4.6.3        Menyebutkan jenis-jenis inflasi
4.6.4        Menjelaskan perhitungan inflasi
4.6.5        Menyebutkan dampak dan cara perhitungan Inflasi
4.6.6        Menjelaskan permintaan uang
4.6.7        Menjelaskan Jumlah Uang yang beredar

C.  Tujuan Pembelajaran
Melalui pengalaman belajar yang meliputi : pengamatan di lingkungan sekitar, mengkaji literatur, berdiskusi, mengumpulkan informasi
1.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian Indeks Harga Konsumen dengan benar.
2.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menyebutkantujuan perhitungan Indeks Harga Konsumen dengan benar.
3.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menjelaskan metode perhitungan  Indeks Harga Konsumen dengan benar.
4.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan Pengertian Inflasi dengan benar.
5.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menyebutkan penyebab terjadinya inflasi dengan benar.
6.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis inflasi dengan benar.
7.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menjelaskan perhitungan inflasi dengan benar.
8.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menyebutkan dampak dan cara mengendalikan inflasi dengan benar.
9.      Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menjelaskan permintaan  uang dengan benar.
10.  Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi dan ceramah bervariasi, peserta didik dapat menjelaskan jumlah uang yang beredar dengan benar.

D.      Materi Pembelajaran
Fakta :
2.         Harga yang berubah dari tahun ke tahun terkadang tidak dapat diprediksikan
3.         Sebagaian masyarakat tidak mengetahui tentang perhitungan Indeks Harga Konsumen
4.         Terjadi peningkatan harga dari tahun ke tahun
5.         Peningkatan harga yang terjadi dapat dikarenakan   jumlah permintaan yang naik
6.         Inflasi diatas 30% dapat membuat kekacauan bagi negara
7.         Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui perhitungan inflasi
8.         Dengan menaikkan suku bunga tabungan akan mampu menarik minat orang untuk menabung
9.         Banyak orang memilih menyimpan kekayaan dalam bentuk uang
10.     Dengan banyaknya uang yang beredar di masyarakat maka akan menyebabkan inflasi


Konsep :
1.    Pengertian Indeks Harga Konsumen
2.    Tujuan Perhitungan Indeks Harga Konsumen
3.    Metode Perhitungan Indeks Harga Konsumen
4.    Pengertian Inflasi
5.    Penyebab terjadinya inflasi
6.    Jenis-jenis inflasi
7.    Perhitungan Laju inflasi
8.    Dampak dan cara mengendalikan inflasi
9.    Permintaan uang
10.Jumlah uang yang beredar

Prinsip
1.    Memahami Pengertian Indeks Harga Konsumen
2.    Memahami  Tujuan Perhitungan Indeks Harga Konsumen
3.    Memahami Metode Perhitungan Indeks Harga Konsumen
4.    Memahami Inflasi
5.    Memahami penyebab terjadinya inflasi
6.    Memahami Jenis-jenis inflasi
7.    Memahami perhitungan inflasi
8.    Dampak dan cara mengendalikan inflasi
9.    Permintaan uang
10.     Jumlah uang yang beredar


E. Metode Pembelajaran
  1. Pendekatan     :Scientific Approach
  2. Model              :STADdipadu Talking Stick (pertemuan 1)
STADdipadu Talking Stick (pertemuan 2)
  1. Metode            : Diskusi kelompok, Ceramah bervariasi, presentasi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber  Pembelajaran 
a.       Media                                     : Media presentasi Power PointIndeks Harga Konsumen
b.      Alat                             :Papan Tulis, Spidol/Kapur Tulis, Laptop, Penghapus
  1. Sumber Belajar         :
ü Buku Ekonomi Kelas XI    : Suparmin. Astuti, D. S. & Sawiji Hery. 2014. Ekonomi XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Mediatama
ü Internet


G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan
Kegiatan guru
Kegiatan peserta didik
Alokasi waktu
1.      PENDAHULUAN
20 Menit
a.       Orientasi
Ø Menyiapkan peserta didik secara secara psikis (berdoa) dan fisik (presensi dan peralatan pembelajaran)
ü Berdoa bersama dan menyiapkan peralatan pembelajaran


b.      Apersepsi
Ø Menyampaikan KI, KD, dan tujuan pembelajaran (melalui power point)
Ø Mengajukan pertanya an-pertanyaan yang sudah dipelajari dan yang terkait materi pajak minggu lalu
ü Memperhatikan penjelasan dari guru melalui power point

ü Menjawab pertanyaan guru secara individu atau bersama-sama


c.       Motivasi
Ø Membangkitkan motivasi peserta didik
Ø Memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa
ü Memperhatikan penjelasan guru
ü Mengerjakan Pretes

d.      Pemberian acuan
Ø Menyampaikan garis besar cakupan materi Pengertian Indeks Harga Konsumen, Tujuan Perhitungan Indeks Harga Konsumen, Metode Perhitungan Indeks Harga Konsumen, Permintaan Uang dan Jumlah uang yang beredar
Ø Menyampaikan metode dan model pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni STAD dipadu Talking Stick
ü Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya apabila ada yang belum jelas






ü Mendengarkan instruksi dari guru dan bertanya apabila ada yang belum jelas


2.      KEGIATAN INTI
50 Menit
a.    Mengamati
(Observing)

Ø Meminta peserta didik mengamati slide power point tentang Pengertian, Tujuan, Metode Perhitungan Indeks Harga Konsumen, Permintaan Uang dan Jumlah uang beredar
ü  Peserta didik mengamati tayangan slide power point


b. Menanya(Questioning)

Ø Mengistruksikan peserta didik untuk bertanya maupun memberikan pendapat tentang slide power point yang diamati
ü Mengajukan berbagai pertanyaan secara individu atau kelompok


c. Menalar / Mengumpulkan informasi (Associating)

Ø Meminta peserta didik mengumpulkan data/ informasi tentang Pengertian, Tujuan, Metode Penelitian, Jumlah uang beredar dan Permintaan Uang
ü Peserta didik mencari informasi berdasarkan materi terkait yang berasal dari sumber lain


d. Mencoba / mengolah informasi (Experimenting)
Ø Mengistruksikan peserta didik untuk membuat kelompok  yakni 5 orang dalam satu kelompok
Ø Memberikan LKS yang harus dijawab oleh kelompok dengan saling bekerjasama satu sama lain untuk menjawab soal
Ø Guru meminta jawaban perkelompok yang telah dikerjakan peserta didik
ü  Peserta didik membuat kelompok  yakni 5 orang dalam satu kelompok

ü  Peserta didik menjawab LKS dengan kelompoknya




ü  Peserta didik mengumpulkan jawaban sesuai dengan kelompoknya


e. Mengkomunikasikan /Membentuk jejaring (Networking)
Ø Mengistruksikan kepada peserta didik untuk membentuk huruf “O”
Ø Guru memberikan tongkat yang berisi pertanyaan kepada salah satu peserta didik
Ø Guru meminta peserta didik memutar tongkat tersebut bersamaan dengan musik yang diputar oleh guru 
Ø Guru mematikan musik dan meminta peserta didik pemegang tongkat untuk membacakan soal kemudian menjawabnya 
Ø Guru meminta peserta didik lain untuk menanggapi jawaban yang diberikan
Ø Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Ø Memberikan penguatan konsep tentangperhitungan pajak
ü Peserta didik mengikuti instruksi guru

ü  Peserta didik menerima tongkat yang berisi pertanyaan tersebut

ü Peserta didik memutar tongkat tersebut 


ü Peserta didik mengikuti intruksi guru



ü Peserta didik lain menanggapi jawaban yang disampaikan.


ü Peserta didik tertentu menerima reward


ü Memperhatikan penjelasan guru



3.      KEGIATAN PENUTUP
40  menit

Ø Membimbing peserta didik membuat kesimpulan
Ø Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan
Ø Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran berupa beberapa soal uraian yang berkaitan dengan hasil kegiatan diskusi(dalam kegiatan “Mengkomunikasikan”)
Ø Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individu yakni membuat rangkuman tentang inflasi
Ø Bersyukur dengan mengucapkan Hamdallah..

Ø Mengucapkan Salam
ü Bersama guru membuat kesimpulan

ü Bersama-sama dengan guru melakukan refleksi

ü Mengerjakan soal








ü Memperhatikan tugas yang diberikan guru




ü Mengucapkan Hamdallah


ü Menjawab salam

















Pertemuan 2
Tahapan
Kegiatan guru
Kegiatan peserta didik
Alokasi waktu
1.      PENDAHULUAN
20 Menit
a.       Orientasi
Ø Menyiapkan peserta didik secara secara psikis (berdoa) dan fisik (presensi dan peralatan pembelajaran)
ü Berdoa bersama dan menyiapkan peralatan pembelajaran


b.      Apersepsi
Ø Menyampaikan KI, KD, dan tujuan pembelajaran (melalui power point)
Ø Mengajukan pertanya an-pertanyaan yang sudah dipelajari dan yang terkait materi pajak minggu lalu
ü Memperhatikan penjelasan dari guru melalui power point

ü Menjawab pertanyaan guru secara individu atau bersama-sama


c.       Motivasi
Ø Membangkitkan motivasi peserta didik
ü Memperhatikan penjelasan guru

d.      Pemberian acuan
Ø Menyampaikan garis besar cakupan materi Pengertian Inflasi, penyebab inflasi, metode perhitungan, dampak dan cara mengatasi inflasi
Ø Menyampaikan metode dan model pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni STAD dipadu Talking Stick
ü Memperhatikan penjelasan guru dan bertanya apabila ada yang belum jelas



ü Mendengarkan instruksi dari guru dan bertanya apabila ada yang belum jelas


2.      KEGIATAN INTI
50 Menit
b.    Mengamati
(Observing)

Ø Meminta peserta didik mengamati slide power point tentang Pengertian, penyebab, metode perhitungan, dampak dan cara mengatasi inflasi
ü  Peserta didik mengamati tayangan slide power point


b. Menanya(Questioning)

Ø Mengistruksikan peserta didik untuk bertanya maupun memberikan pendapat tentang slide power point yang diamati
ü Mengajukan berbagai pertanyaan secara individu atau kelompok


c. Menalar / Mengumpulkan informasi (Associating)

Ø Meminta peserta didik mengumpulkan data/ informasi tentang Pengertian, penyebab, metode perhitungan, dampak dan cara  mengatasi inflasi
ü Peserta didik mencari informasi berdasarkan materi terkait yang berasal dari sumber lain


d. Mencoba / mengolah informasi (Experimenting)
Ø Mengistruksikan peserta didik untuk membuat kelompok  yakni 5 orang dalam satu kelompok
Ø Memberikan LKS yang harus dijawab oleh kelompok dengan saling bekerjasama satu sama lain untuk menjawab soal
Ø Guru meminta jawaban perkelompok yang telah dikerjakan peserta didik
ü  Peserta didik membuat kelompok  yakni 5 orang dalam satu kelompok

ü  Peserta didik menjawab LKS dengan kelompoknya




ü  Peserta didik mengumpulkan jawaban sesuai dengan kelompoknya


e. Mengkomunikasikan /Membentuk jejaring (Networking)
Ø Mengistruksikan kepada peserta didik untuk membentuk huruf “O”
Ø Guru memberikan tongkat yang berisi pertanyaan kepada salah satu peserta didik
Ø Guru meminta peserta didik memutar tongkat tersebut bersamaan dengan musik yang diputar oleh guru 
Ø Guru mematikan musik dan meminta peserta didik pemegang tongkat untuk membacakan soal kemudian menjawabnya 
Ø Guru meminta peserta didik lain untuk menanggapi jawaban yang diberikan
Ø Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Ø Memberikan penguatan konsep tentangperhitungan pajak
ü Peserta didik mengikuti instruksi guru

ü  Peserta didik menerima tongkat yang berisi pertanyaan tersebut


ü Peserta didik memutar tongkat tersebut 


ü Peserta didik mengikuti intruksi guru



ü Peserta didik lain menanggapi jawaban yang disampaikan.


ü Peserta didik tertentu menerima reward


ü Memperhatikan penjelasan guru



3.      KEGIATAN PENUTUP
40  menit

Ø Membimbing peserta didik membuat kesimpulan
Ø Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan
Ø Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran berupa beberapa soal uraian yang berkaitan dengan hasil kegiatan diskusi(dalam kegiatan “Mengkomunikasikan”)
Ø Memberikan Postes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran
Ø Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individu yakni membuat rangkuman tentang Kebijakan moneter
Ø Bersyukur dengan mengucapkan Hamdallah..

Ø Mengucapkan Salam
ü Bersama guru membuat kesimpulan

ü Bersama-sama dengan guru melakukan refleksi

ü Mengerjakan soal







ü Mengerjakan Postes




ü Memperhatikan tugas yang diberikan guru




ü Mengucapkan Hamdallah


ü Menjawab salam