Monday, 18 July 2016

Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar



1. Hubungan Mind Mapping terhadap Kreativitas Siswa
           Kreativitas adalah segala potensi yang terdapat dalam diri setiap individu yang meliputi ide atau gagasan yang dapat dipadukan dan dikembangkan. Kreativitas muncul karena adanya motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan. Secara efektif, individu kreatif memiliki ciri rasa ingin tahu yang besar, tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman baru.
           Mind Mapping dapat menghubungan ide baru dan unik dengan ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang dilakukan oleh siswa. Dengan menggunakan warna dan simbol yang menarik akan menciptakan suatu hasil pemetaan yang baru dan berbeda. Pemetaan pikiran merupakan salah satu produk yang kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar.
           Sistem otak manusia memiliki peranan penting dalam penyimpanan dan pengaturan informasi dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang secara tepat. Dalam proses pembelajaran, siswa menginginkan materi pelajaran yang diterima menjadi memori jangka panjang, sehingga ketika materi tersebut diperlukan siswa dapat kembali mengingatnya. Belahan otak kiri yang berkaitan dengan kata-kata, angka, logika, urutan, dan rincian (aktivitas akademik). Belahan otak kanan berkaitan dengan warna, gambar, imajinasi, dan ruang atau disebut sebagai aktivitas reatif. Jika kedua belahan dipadukan secara bersamaan maka informasi yang diterima dapat bertahan menjadi memori jangka panjang. Sebagai contoh, catatan materi yang dimiliki siswa dapat dituangkan melalui gambar, simbol dan warna. Mind Mapping mewujudkan harapan siswa untuk memori jangka panjang.
2. Hubungan Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa
           Hasil belajar adalah kegiatan belajar yang mencerminkan keberhasilan siswa terhadap pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar dapat meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Salah satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa adalah dengan melakukan tes hasil belajar yang meliputi pre test dan post test. Bagi guru, tes hasil belajar mencerminkan sejauh mana materi pelajaran dalan proses belajar dapat diikuti dan diserap oleh siswa sebagai tujuan instruksional. Bagi siswa tes hasil belajar bermanfaat untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam mengikuti pelajaran.
            Mind Mapping merupakan salah satu teknik mencatat tingkat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran dapat diingat dengan bantuan catatan. Peta pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Otak dapat menerima informasi berupa simbol, gambar, citra, musik, dan lain-lain yang berhubungan dengan fungsi kerja otak kanan. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai sangat menetukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat mencapai hasil yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya.

No comments:

Post a Comment