1. Pengertian Mind
Mapping
Pada tahun
1975, Tony Buzan mengembangkan suatu model pembelajaran baru yang dapat melatih
siswa berpikir kreatif, yaitu model yang dikenal dengan sebutan Mind Mapping
(peta pikiran). Menurut Tony Buzan (2013:8) “Mind
Mapping adalah model untuk menyimpan suatu informasi yang diterima oleh
seseorang dan mengingat kembali informasi yang diterima tersebut”. Informasi
tersebut diringkas ke dalam suatu konsep yang berbentuk peta atau grafik, dan
disertai kata-kata, warna ataupun gambar. Mind Mapping dibuat dengan
memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak, memadukan antara keterampilan
dan kreativitas menjadi konsep yang menarik sehingga nantinya dapat lebih mudah
diserap oleh otak, diingat dan dipahami.
Otak menyimpan informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk,
suara, dan perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti
pohon dengan cabang dan rantingnya, bukan kata demi kata, kolom demi kolom
dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa.
Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya meniru
cara kerja otak dalam bentuk peta pikiran. Dengan demikian, proses menyajikan
dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah
dalam berpikir.
Berdasarkan pendapat Sugiarto Mind
Mapping merupakan suatu model pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh
guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat,
serta daya kreativitas melalui kebebasan berimajinasi.
Siswa dituntut untuk mengeksplorasi tentang suatu konsep secara keseluruhan
dengan membentangkan subtopik-subtopik penting dalam suatu materi melalui
penggambaran simbol, kata-kata, dan garis yang dirancang secara kreatif. Setiap
siswa tentunya memiliki karakteristik dan pola pemikiran yang berbeda sehingga
rancangan yang dibuat juga akan berbeda pula berdasarkan imajinasi
masing-masing siswa. Dengan penyajian peta pikiran yang baik maka siswa dapat
lebih mudah memahami dan mengingat kembali suatu materi dengan lebih lama lagi.
Menurut Martin, peta
pikiran juga merupakan alat berpikir yang sangat
efektif karena ia memberi peluang kepada kita untuk membuat garis besar tentang
berbagai gagasan pokok (main ideas) dari suatu topik. Gagasan pokok
tersebut dihubungkan dan dikaitkan satu sama lain sehingga memudahkan kita
dalam memahami topik pembahasan secara jelas dan cepat. Kemudian
dipresentasikan secara menarik melalui perpaduan antara gambar, warna dan
simbol. Huruf dan kata-kata melibatkan kerja otak kiri, sedangkan gambar,
warna, dan simbol melibatkan otak kanan, yang lebih cenderung mengasah
kreativitas manusia. Dengan demikian terjadilah sinergi antara kedua belahan
otak serta dapat berdampak pada kerja otak yang lebih rileks dan tidak
mengalami kejenuhan.
Mind Mapping bertujuan
membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat
membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah
dipelajari. Mind Mapping adalah teknik mencatat yang mengembangkan gaya
belajar visual. Model ini memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang
terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak
maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk
informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna,
simbol, bentuk, dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang
diterima.
Berdasarkan
paparan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa mind mapping adalah
pembelajaran yang memanfaatkan kerja alami otak kanan dan otak kiri secara
seimbang melalui proses mencatat dan meringkas informasi ke dalam berbagai
bentuk, pola, gambar, dan warna agar nantinya informasi tersebut dapat
disampaikan secara jelas dan dapat diterima secara maksimal.
2.
Manfaat Mind Mapping
Menurut De Porter & Hernacki terdapat empat manfaat dari peta pikiran, yaitu:
1)
Fleksibel. Jika seorang membaca tiba-tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal
tentang pemikiran, anda dapat dengan mudah menambahkannya di tempat yang sesuai
dalam peta pikiran anda tanpa harus kebingungan. 2) Dapat memusatkan perhatian.
Anda tidak perlu berpikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan. 3)
Meningkatkan pemahaman. Ketika membaca suatu tulisan atau atau laporan teknik,
peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang
yang sangat berarti nantinya. 4) Menyenangkan. Imajinasi dan kreativitas anda
tidak terbatas. Dan hal itu menjadikan
pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.
3.
Kelebihan Mind Mapping
Peta pikiran
memiliki sejumlah kelebihan dibanding bentuk pencatatan linear. Kelebihan
tersebut oleh Tony Buzan (2013:26) dipaparkan antara lain:
Bagian pusat dan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan.
Nilai penting dari setiap gagasan secara jelas ditunjukkan.
Hubungan antara konsep-konsep kunci dengan segera akan dapat
dikenali karena kedekatan dan hubungannya.
Sifat struktur memungkinkan penambahan informasi baru dengan mudah
tanpa corat-coret dan menyelipkan secara carut-marut, dan sebagainya.
Setiap peta yang dibuat akan tampak berbeda dari peta lainnya, hal
ini akan membantu mengingat.
Dalam pembuatan catatan yang lebih kreatif, seperti dalam
persiapan menulis esai, dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan membuat
otak mampu membuat hubungan baru jauh lebih mudah.
4.
Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping
Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan Mind Mapping menurut
Tony Buzan (2013:15-16):
(1)
Mulailah dari tengah kertas kosong
Siapkan
kertas kosong, bisa berbentuk persegi, persegi panjang, maupun yang lainnya,
yang penting polos dan tidak bergaris. Jika bentuknya persegi panjang maka
diposisikan landscape.
(2)
Gunakan gambar atau simbol untuk ide
utama
Kita ketahui bahwa bahasa otak adalah bahasa gambar yang mudah di ingat dan
tahan lama, sehingga gambar dan simbol tersebut bisa melengkapi maupun
menggantikan kata kunci.
(3) Gunakan warna
Selain
gambar, otak juga menyukai sesuatu yang berwarna-warni dan ini akan
memperkuat daya ingat otak kita. Bisa menggunakan spidol, pensil warna, krayon,
dan lain-lain.
(4)
Hubungkan cabang-cabang utama ke
pusat
Maksudnya
dari pusat ide dibuat cabang-cabang utama dan ke cabang-cabang lainnya.
(5)
Buat garis
hubung yang melengkung
Hubungkan
antar cabang atau antar kata kunci dengan garis hubung yang melengkung (hindari
berupa garis lurus).
(6)
Gunakan satu kata kunci untuk setiap
garis
(7)
Gunakan gambar
(8) Gunakanlah
gambar yang menarik dan sesuai dengan isi materi.
No comments:
Post a Comment