Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
Proses
pembelajaran yang didominasi oleh guru tentu sudah sering dijumpai di dalam
kenyataan lapangan dengan metode yang sama pula yakni ceramah. Dalam proses
pembelajaran yang cenderung didominasi oleh guru tentu akanmembatasi
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri yang pada akhirnya
siswa akan merasa jenuh dan membuat kelas tidak kondusif saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Untuk menghindari kemungkinan permasalahan dalam proses
pembelajaran tersebut, guru harus dapat memilih strategi pembelajaran yang
tepat agar dapat membuat proses pembelajaran tidak lagiterpusat pada guru,
melainkan proses pembelajaran yang terpusat pada siswa. Salah satu model
pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru dalam strategi pembelajaran adalah
model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining(SFE).
1.
Pengertian
Student Facilitator and Explaining
(SFE)
Model
pembelajaran Student Facilitator and
Explaining (SFE) adalah model pembelajaran yang dipilih guru untuk
bertujuan mendorong siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan
menyampaikan ide dan gagasannya kepada siswa lainnya yang berhubungan dengan
materi ajar. Menurut Taniredja dalam (Wiratningsih, dkk : 2014 : 3) menyatakan
model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining (SFE) adalah model pembelajaran dimana siswa atau peserta
didik mempresentasikan ide atau pendapatnya kepada rekan siswa lainnya.
Sehingga dalam model pembelajaran ini guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan gagasannya dari materi yang sudah dipahami. Menurut Hanafiah
dan Suhana dalam (Wiratningsih, dkk, 2014: 3) mengemukakan bahwa dalam model Student Facilitator and Explaining(SFE)peserta
didik mempresentasikan gagasannya kepada rekan peserta didik lainnya.
Dalam
proses penerapan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining (SFE) guru juga berperan penting yaitu mampu
menyajikan materi ajar secara garis besar kepada siswa agar siswa paham dan
bersedia mempresentasikan materi ajar
kembalidi depan kelas. Menurut Huda (2013 : 228) menyatakan bahwa gagasan dasar
dari strategi pembelajaran ini adalah bagaimana guru mampu menyajikan atau
mendemonstrasikan materi di depan siswa lalu memberikan siswa kesempatan untuk
menjelaskan kepada teman – temannya. Penerapan model Student Facilitator and Explaining(SFE) dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar sehingga selanjutnaya
akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Mahmud dalam (Indah, dkk,
2014: 4) mengungkapkan dalam model
pembelajaran ini akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan apabila
siswa secara aktif ikut serta dalam merancang materi pembelajaran yang akan dipresentasikan
maka siswa akan lebih bisa mengerti dan mampu memahaminya untuk mengungkapkan
ide, selain itu juga dapat mengajak siswa mandiri dalam mengembangkan potensi
mengungkapkan gagasan berpendapat.
2.
Tahap
– tahap Pelaksanaan Student Facilitator
and Explaining(SFE)
Menurut
Huda (2013 : 228) sintak tahap – tahap pelaksanaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
adalah sebagai berikut.
a.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b.
Guru
mendemonstrasikan atau menyajikan garis – garis besar materi pembelajaran.
c.
Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya,
misalnya melalui bagan atau peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara
bergiliran atau acak.
d.
Guru
menyimpulkan ide atau pendapat siswa.
e.
Guru
menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f.
Penutup.
3.
Kelebihan
dan KelemahanStudent Facilitator and
Explaining (SFE)
Setiap
pelaksanaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, tentunya memiliki banyak kelebihan dan beragam kelemahan.
Menurut Hidayanti dan Nur dalam (Indah, dkk : 2014 : 4) menyebutkan kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
adalah sebagai berikut.
Kelebihan
model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining (SFE).
a. Siswa diajak untuk dapat
menerangkan kepada siswa lain.
b.
Siswa
dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga lebih dapat memahami
materi tersebut.
c. Materi yang disampaikan lebih
jelas dan konkrit.
d.
Dapat
meningkatkan daya serap siswa karena pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi.
e.
Melatih
siswa untuk menjadi guru, karena siswa diberikan kesempatan untuk mengulangi
penjelasan guru yang telah didengar.
f.
Memacu
motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar.
g. Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan
ide atau gagasan.
Kelemahan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE).
a.
Adanya
pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
b.
Banyak siswa yang kurang aktif.
c.
Siswa
yang malu tidak mau mendemonstrasikan apa yang diperintahkan oleh guru
kepadanya atau banyak siswa yang kurang aktif.
d.
Tidak
semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk melakukannya (menjelaskan
kembali kepada teman-temannya karena keterbatasan waktu pembelajaran).
e.
Tidak mudah bagi siswa untuk membuat peta
konsep atau menerangkan materi ajar secara ringkas.
Untuk mengatasi kelemahan dari model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
adalah dengan memberi intruksi percobaan yang berbeda untuk setiap siswa,
karena tingkat pemahaman siswa berbeda – beda. Sehingga diharapkan tidak ada
siswa yang pasif saat proses pembelajaran berlangsung.
No comments:
Post a Comment