Monday, 18 July 2016

Keaktifan Belajar Siswa



1.    Pengertian
Aktif menurut Chulsum dan Novia ( 2006: 27) mempunyai arti
giat berusaha, sehingga siswa dikatakan aktif jika siswa tersebut giat berusahauntuk mencapai tujuan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar. Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas yang bersifat fisik dan mental yang keduanya saling berkaitan saat proses pembelajaran terjadi. Menurut Piaget dalam (Wahyuni, 2012:4) mengungkapkan bahwa seorang anak itu berfikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat berarti anak itu tidak berpikir. Untuk itu agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran perlu diperhatikan oleh guru, agar proses belajar mengajar yang ditempuh mendapatkan hasil yang maksimal. Maka guru perlu mencari cara untuk meningkatkan keaktifan siswa.
Dalam proses belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Guru harus memotivasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator pada saat pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa mampu untuk merespon dan memberi umpan balik kepada guru baik dengan menyampaikan gagasan, pertanyaan atau tanggapan yang berhubungan dengan materi ajar dalam  proses pembelajaran.
2.        Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran tentu tidak serta merta terjadi dengan sendirinya tanpa adanya faktor yang menyebabkan keaktifan siswa muncul. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keaktifan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran, faktor – faktor tersebut berhubungan dengan bagaimana cara mengajar guru dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs dalam (Mayasa : 2013), faktor – faktor  yang mempengaruhi keaktifan siswa  dalam kegiatan proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.    Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b.     Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).
c.    Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
d.    Memberikan stimulus (masalah,topik dan konsep yang akan dipelajari).
e.    Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
f.     Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
g.    Memberi umpan balik (feed back).
h.    Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
i.      Menyimpulkan setiap materiyang disampaikan di akhir pelajaran.
3.        Indikator Keaktifan Belajar Siswa
            Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
maka perlu dilakukan pengamatan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa yang sudah ditentukan berdasarkan indikator keaktifan siswa.  Indikator keaktifan siswa menurut  Paul D. Deirich dalam (Wahyuni, 2012: 4) menyatakan bahwa indikator keaktifan belajar siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran yaitu, keaktifan visual, keaktifan lisan (oral), keaktifankan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan menggambar, keaktifan motorik,dan keaktifan mental. Penjelasan indikator keaktifan siswa berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut,
a.    Keaktifan visual, misalnya kegiatan siswa saat membaca materi ajar yang ada di buku, memperhatikan gambar atau contoh yang diberikan oleh guru saat menjelaskan materi, mengamati eksperimen yang dilakukan oleh guru atau siswa lain, dan mengamati tindakan siswa lain saat mengerjakan tugas di depan kelas.
b.    Keaktifan lisan (oral), misalnya kegaiatan siswa saat  mengemukakan suatu fakta atau prinsip yang berhubungan dengan materi pembelajaran, menghubungkan suatu kejadian yang berkaitan dengan materi, mengajukan pertanyaan kepada guru jika belum mengerti dengan materi yang dijelaskan oleh guru atau bertanya kepada siswa lain saat mempresentasikan gagasannya di depan kelas, memberi saran baik kepada guru ataupun siswa saat diskusi kelas berlangsung, mengemukakan pendapat saat diskusi kelas berlangsung  dan melakukan interupsi jika mengetahui terdapat kesalahan konsep materi pada penjelasan guru ataupun siswa.
c.    Keaktifan mendengarkan, misalnya saat mendengarkan penyajian materi oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan presentasi hasil tugas siswa lainnya.
d.   Keaktifan menulis, misalnya saat siswa menulis kesimpulan dari penjelasan guru saat menjelaskan materi ajar, menulis tugas laporan, karangan, melakukan resume materi dari buku atau sumber belajar lain.
e.    Keaktifan menggambar, misalanya saat siswa menggambar konsep materi sesuai dengan pemahamannya, membuat grafik, diagram, peta.
f.     Keaktifan motorik, seperti melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
g.    Keaktifan mental, misalnya saat siswa merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan.
h.    Keaktifan emosional, misalnya jika siswa mempunyai minat belajar, berani berpendapat, tenang dan percaya diri saat mengemukakan pendapat atau gagasaanya baik saat di depan kelas ataupun di tempat duduknya.
Sedangkan menurut Mc Keachie dalam (Yamin,  2007 : 77 )mengemukakan 6 aspek terjadinya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Partisipasi dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.
b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
c.  Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa.
d. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar.
e. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa dan kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran.
f. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pelajaran.

No comments:

Post a Comment